Gadis itu berlari dengan riang
Di tengah hijaunya tanah lapang
Bersama Fiko, anjing kecilnya
Panasnya terik tak ia hiraukan
Ia tetap bermain dengan girang
Hingga berpeluh-peluh
Tiba-tiba kulihat dia berhenti
Dan berjalan ke pohon beringin yang sangat besar
Dia duduk berteduh, tangannya yang lembut mengelus bulu-bulu si Fiko
Menangis... saya yakin ia menangis
Air matanya yang bening membanjiri wajahnya yang cantik
Ia rindu akan ayahnya yang sudah tiada karena kecelakaan pesawat
Kasihan dia, dia tidak tahu bahwa ayahnya selalu memperhatikannya
Ya, benar, gadis manis itu adalah putriku
Sabtu, 25 Juni 2011
Jumat, 24 Juni 2011
Kecelakaan Jalur Angker
Merinding aku
Serpihan kaca bertebaran
Besi-besi penyok tak beraturan
Darah segar berceceran
Banyak Nyawa Tak Terselamatkan
Bekas tabrakan maut di jalur angker
Serpihan kaca bertebaran
Besi-besi penyok tak beraturan
Darah segar berceceran
Banyak Nyawa Tak Terselamatkan
Bekas tabrakan maut di jalur angker
Bersin itu Flu
Turbin berputar
Menggiring udara bergejolak
Menghembuskan angin ke liang rongga ruang
Perlahan tapi pasti, terus melaju ke arah tubuhnya yang telanjang
Kulitnya yang putih dan mulus tertiup angin yang cukup kencang
Haacchiii,,,
Si gadis manispun bersin
Tak sampai satu detik, bibirnya yang lentik bergetar
"Uuuf, kayaknya aku kena flu"
Langganan:
Postingan (Atom)