Gadis itu berlari dengan riang
Di tengah hijaunya tanah lapang
Bersama Fiko, anjing kecilnya
Panasnya terik tak ia hiraukan
Ia tetap bermain dengan girang
Hingga berpeluh-peluh
Tiba-tiba kulihat dia berhenti
Dan berjalan ke pohon beringin yang sangat besar
Dia duduk berteduh, tangannya yang lembut mengelus bulu-bulu si Fiko
Menangis... saya yakin ia menangis
Air matanya yang bening membanjiri wajahnya yang cantik
Ia rindu akan ayahnya yang sudah tiada karena kecelakaan pesawat
Kasihan dia, dia tidak tahu bahwa ayahnya selalu memperhatikannya
Ya, benar, gadis manis itu adalah putriku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar